Sabtu, 29 Agustus 2015

Artikel 4. Daycare Recommended ( Tips memilih daycare yg baik )

(Tips memilih daycare yang berkualitas, amanah dan sesuai dengan cashflow)

Baby Daycare Depok, Bubblegum Daycare
Grand Depok City Boulevard Cluster Anggrek II Blok B1 No. 17

Bunda ditha
0-8-5-6-7-0-1-8-8-6-6

Ya, bagi kebanyakan ayah dan bunda terutama yang bekerja, problematika pengasuh seringkali membuat pusing kepala, mulai dari mudik namun tidak kembali, bergonta ganti pengasuh, dll. Salah satu cara agar ayah dan bunda bisa bekerja dengan tenang dan Si kecil pun terjaga dengan baik adalah dengan menggunakan jasa penitipan anak atau daycare. Bagi sebagian orang, mungkin sudah cukup familiar dengan jasa penitipan anak, nah bagi yang belum, mari kita ulas lebih lanjut apa sih daycare itu, trus seberapa layak kah sebuah daycare dapat diberi amanah untuk mengasuh dan mendidik buah hati ayah dan bunda.


Tempat penitipan anak atau sering disebut daycare hadir untuk menjawab kebutuhan ayah dan bunda yang bekerja, dengan menawarkan jasa pengasuhan dan penitipan anak. Seiring berjalannya waktu,  daycare terus berbenah diri dan berkembang. Tidak hanya mengasuh dan menerima penitipan anak, saat ini daycare juga menawarkan fasilitas tambahan sekelas pre school seperti kurikulum dan pendidikan agama dengan harapan mampu menstimulus perkembangan otak, perkembangan motorik, perkembangan rohani, mental dan perilaku anak pada usia emasnya. Pemilihan kurikulum disesuaikan dengan tingkat umur anak dan dikemas dalam ragam aktivitas yang menarik.


Nah, sebelum memilih dan memutuskan menitipkan si kecil ke daycare, perhatikan 7 hal berikut agar ayah dan bunda ibu tenang saat bekerja dan si kecil pun merasa nyaman di daycare:


1. Ruangan Terpisah

Poin pertama yang harus ayah bunda harus perhatikan dari sebuah daycare adalah adanya ruang terpisah antara bayi dan balita. Kalau anakmu masih bayi, ruang terpisah ini sangat penting karena jangan sampai saat sedang asik bermain, Si kecil tiba-tiba terinjak atau tertindih balita lain yang lebih besar. Kegiatan bayi dan balita yang berbeda juga pastinya perlu pengawasan yang berbeda.

2.Kuota terbatas, Cukup Pengasuh dan rasio pengasuh: anak

Minta kepastian jumlah pengasuh yang ada di sana dan jumlah anak yang dititipkan setiap harinya. Hindari memilih daycare yang tidak membatasi kuota anak yang diterima. Kuota maksimum yang dapat diterima oleh suatu daycare tergantung dari luas bangunan daycare, fasilitas dan jumlah pengasuh. Beberapa daycare, dengan motif untuk mencari keuntungan lebih, tidak membatasi kuota anak asuhnya, hal ini berdampak pada luas teritori masing-masing anak terus berkurang dan akhirnya dapat membuat anak stress. Jumlah pengasuh dapat dikatakan cukup dapat tercermin dari rasio jumlah pengasuh dan anak. Beberapa literatur menganjurkan rasio maksimum adalah 1 pengasuh banding 3 anak. Dengan demikian memastikan bahwa anak selalu dalam pengawasan dan bimbingan pengasuh. Hati-hati dengan daycare yang menerapkan rasio 1 pengasuh : 5 anak atau lebih. Bisa-bisa Si Kecil nggak diperhatikan selama berada di daycare. Untuk memastikan data yang diberikan oleh pihak daycare valid, kunjungi langsung ruangan bermain anak untuk melihat kesigapan dan kesanggupan para pengasuhnya.

3.Cek Ruang Bermain

Paling utama yang harus diperhatikan, ruang bermain anak harus aman dan bersih. Aman artinya nggak ada benda-benda yang bisa membahayakan Si Kecil di dalam ruang bermain tersebut, sedangkan bersih menandakan daycare tersebut membersihkan ruang bermain anak secara rutin. Jika ruang bermainnya sudah aman dan bersih, biasanya anak akan lebih mudah beradaptasi dan merasa nyaman.


4.Memiliki Pakar atau Dokter



Untuk memastikan kesehatan dan keselamatan Si Kecil selama dititipkan, usahakan daycare yang dipilih memiliki seorang dokter anak atau psikolog untuk menangani kasus-kasus yang terkait dengan anak. Jika memang mereka nggak menyediakannya, pastikan lokasi rumah sakit, klinik, atau pusat kesehatan nggak jauh dari daycare tersebut. Dengan begitu, jika terjadi sesuatu, anakmu bisa cepat ditangani oleh ahlinya.

5.Menu Makanan

Jika kamu nggak sempat membuatkan makanan untuk Si Kecil, cari daycare yang menyediakan menu makanan untuk anak-anak. Minta mereka untuk menunjukkan menu apa saja yang disajikan kepada anak tiap harinya. Tapi hati-hati, ada beberapa daycare nakal yang ternyata tidak  memberikan menu yang sudah dijanjikan. Untuk mengatasi hal ini, ada baiknya sesekali kamu melakukan kunjungan mendadak saat jam makan siang untuk melihat menu makanan yang diberikan untuk anakmu.

6.Program Edukatif

Dengan biaya yang nggak sedikit, pastinya kamu nggak ingin anakmu sekadar makan, tidur, dan bermain setiap hari di daycare dong. Tempat pengasuhan anak yang baik adalah yang memiliki beberapa program edukatif yang mengajak anak bermain sambil belajar. Dengan begitu, anakmu juga nggak akan bosan karena melakukan kegiatan yang sama setiap hari.

7.Pertimbangkan Biaya

Last but not least adalah soal biaya. Daycare yang biayanya selangit belum tentu cocok untuk ayah bunda dan anak.  walaupun ada pepatah mengatakan ada harga ada rupa. Jangan memaksakan diri memilih daycare yang mahal hanya karena beberapa alasan yang sepele, seperti gengsi. Sesuaikan biaya daycare dengan budget yang kamu miliki, pilih beberapa yang sesuai dengan kriteria, lalu tentukan pilihan. Tapi, jangan juga memilih daycare yang paling murah agar nggak mengeluarkan uang terlalu banyak ya karena bagaimanapun kenyamanan dan keselamatan anakmu adalah yang paling utama. 
Selamat mencari daycare buat Si Kecil ya!
Salam bubblegum!
(Tips memilih daycare yang berkualitas, amanah dan sesuai dengan cashflow)

Baby Daycare Depok, Bubblegum Daycare
Grand Depok City Boulevard Cluster Anggrek II Blok B1 No. 17

Bunda ditha
0-8-5-6-7-0-1-8-8-6-6

Ya, bagi kebanyakan ayah dan bunda terutama yang bekerja, problematika pengasuh seringkali membuat pusing kepala, mulai dari mudik namun tidak kembali, bergonta ganti pengasuh, dll. Salah satu cara agar ayah dan bunda bisa bekerja dengan tenang dan Si kecil pun terjaga dengan baik adalah dengan menggunakan jasa penitipan anak atau daycare. Bagi sebagian orang, mungkin sudah cukup familiar dengan jasa penitipan anak, nah bagi yang belum, mari kita ulas lebih lanjut apa sih daycare itu, trus seberapa layak kah sebuah daycare dapat diberi amanah untuk mengasuh dan mendidik buah hati ayah dan bunda.


Tempat penitipan anak atau sering disebut daycare hadir untuk menjawab kebutuhan ayah dan bunda yang bekerja, dengan menawarkan jasa pengasuhan dan penitipan anak. Seiring berjalannya waktu,  daycare terus berbenah diri dan berkembang. Tidak hanya mengasuh dan menerima penitipan anak, saat ini daycare juga menawarkan fasilitas tambahan sekelas pre school seperti kurikulum dan pendidikan agama dengan harapan mampu menstimulus perkembangan otak, perkembangan motorik, perkembangan rohani, mental dan perilaku anak pada usia emasnya. Pemilihan kurikulum disesuaikan dengan tingkat umur anak dan dikemas dalam ragam aktivitas yang menarik.


Nah, sebelum memilih dan memutuskan menitipkan si kecil ke daycare, perhatikan 7 hal berikut agar ayah dan bunda ibu tenang saat bekerja dan si kecil pun merasa nyaman di daycare:


1. Ruangan Terpisah

Poin pertama yang harus ayah bunda harus perhatikan dari sebuah daycare adalah adanya ruang terpisah antara bayi dan balita. Kalau anakmu masih bayi, ruang terpisah ini sangat penting karena jangan sampai saat sedang asik bermain, Si kecil tiba-tiba terinjak atau tertindih balita lain yang lebih besar. Kegiatan bayi dan balita yang berbeda juga pastinya perlu pengawasan yang berbeda.

2.Kuota terbatas, Cukup Pengasuh dan rasio pengasuh: anak

Minta kepastian jumlah pengasuh yang ada di sana dan jumlah anak yang dititipkan setiap harinya. Hindari memilih daycare yang tidak membatasi kuota anak yang diterima. Kuota maksimum yang dapat diterima oleh suatu daycare tergantung dari luas bangunan daycare, fasilitas dan jumlah pengasuh. Beberapa daycare, dengan motif untuk mencari keuntungan lebih, tidak membatasi kuota anak asuhnya, hal ini berdampak pada luas teritori masing-masing anak terus berkurang dan akhirnya dapat membuat anak stress. Jumlah pengasuh dapat dikatakan cukup dapat tercermin dari rasio jumlah pengasuh dan anak. Beberapa literatur menganjurkan rasio maksimum adalah 1 pengasuh banding 3 anak. Dengan demikian memastikan bahwa anak selalu dalam pengawasan dan bimbingan pengasuh. Hati-hati dengan daycare yang menerapkan rasio 1 pengasuh : 5 anak atau lebih. Bisa-bisa Si Kecil nggak diperhatikan selama berada di daycare. Untuk memastikan data yang diberikan oleh pihak daycare valid, kunjungi langsung ruangan bermain anak untuk melihat kesigapan dan kesanggupan para pengasuhnya.

3.Cek Ruang Bermain

Paling utama yang harus diperhatikan, ruang bermain anak harus aman dan bersih. Aman artinya nggak ada benda-benda yang bisa membahayakan Si Kecil di dalam ruang bermain tersebut, sedangkan bersih menandakan daycare tersebut membersihkan ruang bermain anak secara rutin. Jika ruang bermainnya sudah aman dan bersih, biasanya anak akan lebih mudah beradaptasi dan merasa nyaman.


4.Memiliki Pakar atau Dokter



Untuk memastikan kesehatan dan keselamatan Si Kecil selama dititipkan, usahakan daycare yang dipilih memiliki seorang dokter anak atau psikolog untuk menangani kasus-kasus yang terkait dengan anak. Jika memang mereka nggak menyediakannya, pastikan lokasi rumah sakit, klinik, atau pusat kesehatan nggak jauh dari daycare tersebut. Dengan begitu, jika terjadi sesuatu, anakmu bisa cepat ditangani oleh ahlinya.

5.Menu Makanan

Jika kamu nggak sempat membuatkan makanan untuk Si Kecil, cari daycare yang menyediakan menu makanan untuk anak-anak. Minta mereka untuk menunjukkan menu apa saja yang disajikan kepada anak tiap harinya. Tapi hati-hati, ada beberapa daycare nakal yang ternyata tidak  memberikan menu yang sudah dijanjikan. Untuk mengatasi hal ini, ada baiknya sesekali kamu melakukan kunjungan mendadak saat jam makan siang untuk melihat menu makanan yang diberikan untuk anakmu.

6.Program Edukatif

Dengan biaya yang nggak sedikit, pastinya kamu nggak ingin anakmu sekadar makan, tidur, dan bermain setiap hari di daycare dong. Tempat pengasuhan anak yang baik adalah yang memiliki beberapa program edukatif yang mengajak anak bermain sambil belajar. Dengan begitu, anakmu juga nggak akan bosan karena melakukan kegiatan yang sama setiap hari.

7.Pertimbangkan Biaya

Last but not least adalah soal biaya. Daycare yang biayanya selangit belum tentu cocok untuk ayah bunda dan anak.  walaupun ada pepatah mengatakan ada harga ada rupa. Jangan memaksakan diri memilih daycare yang mahal hanya karena beberapa alasan yang sepele, seperti gengsi. Sesuaikan biaya daycare dengan budget yang kamu miliki, pilih beberapa yang sesuai dengan kriteria, lalu tentukan pilihan. Tapi, jangan juga memilih daycare yang paling murah agar nggak mengeluarkan uang terlalu banyak ya karena bagaimanapun kenyamanan dan keselamatan anakmu adalah yang paling utama. 
Selamat mencari daycare buat Si Kecil ya!
Salam bubblegum!

artikel 3. Daycare nasionalis depok (Belajar berbagi pada anak)

Daycare amanah di depok, Bubblegum Daycare
Grand Depok City Cluster Anggrek II Blok B1 No. 17

hub: Bunda ditha
0-8-5-6-7-0-1-8-8-6-6

Salam bubblegum!!!
Terkadang beberapa orang tua merasa khawatir pada tumbuh kembang anak yang menjurus pada sifat anti sosial dan tidak mau berbagi, nah kali ini kita akan mengulas beberapa aktivitas menyenangkan yang bisa membantu orang tua mengajarkan berbagi pada anak.

1. Mainan bergilir. Konsep bermain dengan suatu benda secara bergiliran lebih mudah dipahami anak balita daripada konsep berbagi mainan. Gunakan timer dan pasang dalam waktu singkat, misalnya 1-2 menit. Biarkan balita bermain suatu benda secara giliran dengan temannya. Dia akan membiarkan temannya bermain dengan benda tersebut karena dia tahu bahwa benda itu akan kembali padanya setelah waktu bermain temannya itu habis. Jangan lupa  memuji anak, misalnya dengan mengatakan, “Wah, baik sekali kamu meminjamkan Nia bonekamu.” Jika tidak ada orang lain, jadikan diri Anda sebagai teman berbagi untuknya. 

2. Bermain peran. Tunjukkan pada anak bahwa dengan mau berbagi dia mendapatkan jalinan pertemanan yang erat dan menyenangkan. 
Dokter-dokteran. Ajak salah satu teman anak untuk bermain bersamanya. Jadikan boneka sebagai pasien yang harus dibawa ke rumah sakit. Minta si kecil berperan sebagai ibu si pasien untuk memberikan bonekanya  pada temannya yang berperan sebagai dokter untuk diperiksa. Setelah selesai, minta temannya memberikan kembali boneka pada anak. 
Bengkel mobil. Bila mainannya berupa mobil-mobilan, katakan pada anak jika mainannya ada kerusakan dan harus dibawa ke bengkel; minta dia memberikan mobilnya pada temannya yang berperan sebagai mekanik untuk dibetulkan. Setelah selesai, minta temannya untuk memberikan kembali mobil-mobilan itu pada si kecil. 
Play date. Anak sering berkesempatan bermain bersama teman sebayanya akan banyak belajar tentang manfaat berbagi. Rancanglah play date, yakni kegiatan bermain bersama di suatu tempat yang sudah ditentukan. Waktunya jangan terlalu lama. Biarkan anak asyik bermain bersama teman-temannya. Awasi mereka dalam jarak tertentu. 

3. Bermain di playground. Jadwalkan kunjungan rutin ke sebuah taman atau playground. Mainan-mainan di sana merupakan milik bersama sehingga situasinya mendukung anak untuk belajar berbagi. Namun jikakondisinya berubah, misalnya anak berebut mainan dengan anak lain, alihkan perhatiannya pada hal lain atau mengajaknya pulang. –bisa didrop

4. Menginap di tempat saudara. Sesekali, ajak anak menginap di rumah salah satu sepupunya yang sebaya. Balita berkesempatan belajar berbagi, misalnya berbagi makanan, mainan atau buku yang dia bawa dengan benda serupa milik sepupunya. Jika mungkin, biarkan mereka tidur satu tempat tidur.

5. Pinjam mainan atau buku. Setiap anak memiliki mainan yang sangat spesial  dan ia tak ingin meminjamkannya pada orang lain. Jika Anda ingin mengajari anak berbagi dengan cara pinjam meminjam mainan atau buku dengan anak tetangga, pisahkan dahulu mainan spesial balita dalam sebuah kotak atau lemari tertutup sebelum temannya datang. Katakan pada anak  bahwa mainan dalam kotak adalah mainan yang tidak ingin dia pinjamkan pada temannya. Sebaliknya, mainan di luar kotak adalah mainan yang anak tak keberatan  meminjamkannya pada teman.   

6. Peduli Musibah. Anak bisa belajar memberi perhatian dan berbagi pada orang lain ketika Anda mengajaknya berpartisipasi membantu masyarakat yang tertimpa musibah dengan, misalnya: 
Menyumbangkan sebagian uang jajan atau uang pemberian orang (angpao), baju, baju seragam atau buku bekas layak pakai, alat tulis, serta mainan yang bersifat mendidik pada beberapa badan atau yayasan amal.
Mengikutsertakan anak saat membagikan sumbangan tersebut, jika kondisi memungkinkan. Selain bisa  merangsang kepekaan si kecil dalam menghayati dan  memahami perasaan orang lain yang tertimpa  musibah, Anda juga dapat menjelaskan dan mengajarkan padanya bagaimana sebaiknya ia bersikap kala menghadapi orang yang sedang tertimpa musibah.


sumber: http://www.ayahbunda.co.id
Daycare amanah di depok, Bubblegum Daycare
Grand Depok City Cluster Anggrek II Blok B1 No. 17

hub: Bunda ditha
0-8-5-6-7-0-1-8-8-6-6

Salam bubblegum!!!
Terkadang beberapa orang tua merasa khawatir pada tumbuh kembang anak yang menjurus pada sifat anti sosial dan tidak mau berbagi, nah kali ini kita akan mengulas beberapa aktivitas menyenangkan yang bisa membantu orang tua mengajarkan berbagi pada anak.

1. Mainan bergilir. Konsep bermain dengan suatu benda secara bergiliran lebih mudah dipahami anak balita daripada konsep berbagi mainan. Gunakan timer dan pasang dalam waktu singkat, misalnya 1-2 menit. Biarkan balita bermain suatu benda secara giliran dengan temannya. Dia akan membiarkan temannya bermain dengan benda tersebut karena dia tahu bahwa benda itu akan kembali padanya setelah waktu bermain temannya itu habis. Jangan lupa  memuji anak, misalnya dengan mengatakan, “Wah, baik sekali kamu meminjamkan Nia bonekamu.” Jika tidak ada orang lain, jadikan diri Anda sebagai teman berbagi untuknya. 

2. Bermain peran. Tunjukkan pada anak bahwa dengan mau berbagi dia mendapatkan jalinan pertemanan yang erat dan menyenangkan. 
Dokter-dokteran. Ajak salah satu teman anak untuk bermain bersamanya. Jadikan boneka sebagai pasien yang harus dibawa ke rumah sakit. Minta si kecil berperan sebagai ibu si pasien untuk memberikan bonekanya  pada temannya yang berperan sebagai dokter untuk diperiksa. Setelah selesai, minta temannya memberikan kembali boneka pada anak. 
Bengkel mobil. Bila mainannya berupa mobil-mobilan, katakan pada anak jika mainannya ada kerusakan dan harus dibawa ke bengkel; minta dia memberikan mobilnya pada temannya yang berperan sebagai mekanik untuk dibetulkan. Setelah selesai, minta temannya untuk memberikan kembali mobil-mobilan itu pada si kecil. 
Play date. Anak sering berkesempatan bermain bersama teman sebayanya akan banyak belajar tentang manfaat berbagi. Rancanglah play date, yakni kegiatan bermain bersama di suatu tempat yang sudah ditentukan. Waktunya jangan terlalu lama. Biarkan anak asyik bermain bersama teman-temannya. Awasi mereka dalam jarak tertentu. 

3. Bermain di playground. Jadwalkan kunjungan rutin ke sebuah taman atau playground. Mainan-mainan di sana merupakan milik bersama sehingga situasinya mendukung anak untuk belajar berbagi. Namun jikakondisinya berubah, misalnya anak berebut mainan dengan anak lain, alihkan perhatiannya pada hal lain atau mengajaknya pulang. –bisa didrop

4. Menginap di tempat saudara. Sesekali, ajak anak menginap di rumah salah satu sepupunya yang sebaya. Balita berkesempatan belajar berbagi, misalnya berbagi makanan, mainan atau buku yang dia bawa dengan benda serupa milik sepupunya. Jika mungkin, biarkan mereka tidur satu tempat tidur.

5. Pinjam mainan atau buku. Setiap anak memiliki mainan yang sangat spesial  dan ia tak ingin meminjamkannya pada orang lain. Jika Anda ingin mengajari anak berbagi dengan cara pinjam meminjam mainan atau buku dengan anak tetangga, pisahkan dahulu mainan spesial balita dalam sebuah kotak atau lemari tertutup sebelum temannya datang. Katakan pada anak  bahwa mainan dalam kotak adalah mainan yang tidak ingin dia pinjamkan pada temannya. Sebaliknya, mainan di luar kotak adalah mainan yang anak tak keberatan  meminjamkannya pada teman.   

6. Peduli Musibah. Anak bisa belajar memberi perhatian dan berbagi pada orang lain ketika Anda mengajaknya berpartisipasi membantu masyarakat yang tertimpa musibah dengan, misalnya: 
Menyumbangkan sebagian uang jajan atau uang pemberian orang (angpao), baju, baju seragam atau buku bekas layak pakai, alat tulis, serta mainan yang bersifat mendidik pada beberapa badan atau yayasan amal.
Mengikutsertakan anak saat membagikan sumbangan tersebut, jika kondisi memungkinkan. Selain bisa  merangsang kepekaan si kecil dalam menghayati dan  memahami perasaan orang lain yang tertimpa  musibah, Anda juga dapat menjelaskan dan mengajarkan padanya bagaimana sebaiknya ia bersikap kala menghadapi orang yang sedang tertimpa musibah.


sumber: http://www.ayahbunda.co.id

Jumat, 28 Agustus 2015

artikel 2. All About Baby Daycare - depok

Baby daycare di depok lama, Bubblegum Daycare
Grand Depok City Cluster Anggrek II Blok B1 No. 17

Bunda ditha
0-8-5-6-7-0-1-8-8-6-6
(Skala perkembangan kemampuan sosialisasi pada bayi di bawah 12 bulan)

Kemampuan sosialisasi ini adalah kemampuan yang dimiliki oleh bayi Anda dalam hubungannya dengan Anda dan lingkungan sekitarnya. Bagaimana ia mengenali orang lain, mengungkapkan rasa, memahami bahasa dan isyarat Anda, dsb.
Usia 0 – 2 bulan
  • Pada usia ini, umumnya bayi masih belum dapat membedakan apapun. Karena di usia ini, kemampuan melihat dan mendengarnya masih belum terlalu sempurna. Bayi lebih sering menghabiskan waktunya dengan tidur dan menyusu.
Usia 2 – 3 bulan
  • Pada usia ini, bayi Anda sudah mulai dapat membedakan antara benda mati dengan benda hidup (bergerak). Ia sangat senang bila berada di dekat Anda atau orang lain.
Usia 4 – 5 bulan
  • Si kecil Anda mulai bereaksi dengan berbagai suara dan mimik muka. Ia mulai dapat tersenyum, dan selalu ingin digendong oleh siapapun yang berada di dekatnya.
Usia 6 – 7 bulan
Di usia ini, pada umumnya si kecil Anda pun mulai dapat memperlihatkan perhatian pada bayi atau anak lain, ia senang meraba, melihat, meraih. Keterikatan antara bayi dengan ibu pun mulai terlihat menguat. Tak jarang anak-anak menunjukkan rasa takut jika didekati oleh orang asing.
Usia 8 – 9 bulan
Bayi Anda mulai dapat menirukan isyarat, gerakan sederhana, menunjukkan emosi, juga berkata-kata tak teratur mengikuti kata-kata yang sering ia dengar. Pada fase ini pula, biasanya bayi juga mulai “mengetes” Anda, yakni memperhatikan reaksi Anda bila ia melakukan sesuatu. Misalnya, Anda akan berteriak bila ia mulai mendekati kabel listrik atau perangkat komputer, ia akan memperhatikan reaksi Anda saat ia hendak mendekati benda tersebut.
Usia 10 – 12 bulan
Memasuki tahun pertamanya, si kecil Anda mulai belajar menyelidiki orang-orang di sekitarnya, juga pada bayi lain. Tak jarang ia senang menarik-narik baju dan rambut anak lain, atau menirukan suara Anda dan suara orang lain, dsb. Si kecil juga mulai dapat memilih orang-orang yang disukainya atau yang ditakutinya.
artikel dikutip dari www.rumahbunda.com
Baby daycare di depok lama, Bubblegum Daycare
Grand Depok City Cluster Anggrek II Blok B1 No. 17

Bunda ditha
0-8-5-6-7-0-1-8-8-6-6
(Skala perkembangan kemampuan sosialisasi pada bayi di bawah 12 bulan)

Kemampuan sosialisasi ini adalah kemampuan yang dimiliki oleh bayi Anda dalam hubungannya dengan Anda dan lingkungan sekitarnya. Bagaimana ia mengenali orang lain, mengungkapkan rasa, memahami bahasa dan isyarat Anda, dsb.
Usia 0 – 2 bulan
  • Pada usia ini, umumnya bayi masih belum dapat membedakan apapun. Karena di usia ini, kemampuan melihat dan mendengarnya masih belum terlalu sempurna. Bayi lebih sering menghabiskan waktunya dengan tidur dan menyusu.
Usia 2 – 3 bulan
  • Pada usia ini, bayi Anda sudah mulai dapat membedakan antara benda mati dengan benda hidup (bergerak). Ia sangat senang bila berada di dekat Anda atau orang lain.
Usia 4 – 5 bulan
  • Si kecil Anda mulai bereaksi dengan berbagai suara dan mimik muka. Ia mulai dapat tersenyum, dan selalu ingin digendong oleh siapapun yang berada di dekatnya.
Usia 6 – 7 bulan
Di usia ini, pada umumnya si kecil Anda pun mulai dapat memperlihatkan perhatian pada bayi atau anak lain, ia senang meraba, melihat, meraih. Keterikatan antara bayi dengan ibu pun mulai terlihat menguat. Tak jarang anak-anak menunjukkan rasa takut jika didekati oleh orang asing.
Usia 8 – 9 bulan
Bayi Anda mulai dapat menirukan isyarat, gerakan sederhana, menunjukkan emosi, juga berkata-kata tak teratur mengikuti kata-kata yang sering ia dengar. Pada fase ini pula, biasanya bayi juga mulai “mengetes” Anda, yakni memperhatikan reaksi Anda bila ia melakukan sesuatu. Misalnya, Anda akan berteriak bila ia mulai mendekati kabel listrik atau perangkat komputer, ia akan memperhatikan reaksi Anda saat ia hendak mendekati benda tersebut.
Usia 10 – 12 bulan
Memasuki tahun pertamanya, si kecil Anda mulai belajar menyelidiki orang-orang di sekitarnya, juga pada bayi lain. Tak jarang ia senang menarik-narik baju dan rambut anak lain, atau menirukan suara Anda dan suara orang lain, dsb. Si kecil juga mulai dapat memilih orang-orang yang disukainya atau yang ditakutinya.
artikel dikutip dari www.rumahbunda.com
 
BUBBLEGUM KIDS Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template